Rabu, 11 Desember 2013

Sejarah Desa Cibinuang



       Desa cibinuang merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan kuningan, untuk asal usul nama Cibinuang sendiri jika mengacu pada dongeng orang tua yaitu nama Cibinuang berasal dari dua suku kata yaitu Ci dan Binuang, kata Ci (dalam bahasa Indonesia yang berarti air dan kata Binuang yaitu merupakan salah satu jenis tanaman yang tumbuh di daerah ini, jadi apabila di simpulkan bahwa nama Cibinuang berarti air yang berasal dari pohon binuang,untuk dongeng sendiri mungkin tidak diketahui kebenarannya tapi hal yang lebih penting kita selaku generasi muda haruslah menghargai sebuah dongeng dan mengambil hikmahnya bagi kehidupan bermasyarakat untuk kedepannya,
       Untuk sejarah desa cibinuang sendiri sesepuh desa ini pun kurang ada yang mengetahui dan untuk mengetahui sejarahnya bisa dilihat dari sejarah kota Kuningan hal ini terjadi karena Desa Cibinuang merupakan bagian dari kota kuningan.
      Berawal pada masa pemerintahan Hindu-Budha tepatnya pada tahun 732 M seorang tokoh masyarakat mendirikan sebuah kerajaan di wilayah  Kuningan Beliau bernama Seuweu Karma, pada waktu itu kuningan yang baru meliputi beberapa daerah yang saat itu disebut sebagai padukuhan salah satunya adalah di daerah Cibinuang dan akhirnya pada tahun itu pun menandakan bahwa kuningan telah menjadi pemerintahan resmi. Pemerintahan inipun berganti keturunan berikutnya yaitu hingga Pangeran Arya Kamuning, yang semula beragama Hindu dan akhirnya berganti kepercayaan menjadi agama Islam. Selain Cibinuang tempat yang termasuk  dalam pemerintahan kerajaan kuningan yaitu Luragung, Cengal, Winduherang, Pasawahan dan lain-lain. Tepatnya pada tahun 775 M wilayah tersebut dijadikan sebagai pusat pemerintahan kerajaan sunda.
       Setelah berjaya menjadi kerajaan sunda kuningan sempat berganti nama menjadi Kajene tapi tepatnya setelah ratusan tahun kemudian setelah agama islam menyebar di pulau Jawa, pada tahun 1498 M putra angkat Syarif Hidayatullah yang bernama sang Adipati Kuningan dinobatkan menjadi raja kuningan dan mengubah nama kajene menjadi kerajaan kuningan kembali. Setelah dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana maka tempat-tempat yang telah dihuni tersebut hidupnya semakin tentram dan damai begitupun di Cibinuang. Dan tepatnya  pada masa Dalem Mangkubumi memerintah dikerajaan kuningan, kuningan dibagi menjadi 6 wilayah yang dipimpin oleh saudara-saudara Dalem Mangkubumi. Wilayah tersebut di bagi pada wilayah yang terjauh  yaitu Pasawahan, Salahonje, Cageur, dan trijaya. Sementara wilayah yang lebih dekat dengan pemerintahan kuningan salah satunya adalah cibinuang, Kasturi,Cigugur dll, dari sinilah awal mulanya terbentuk pemerintahan desa dan keresidenan wedana atau kecamatan dengan fungsi utama menarik upeti atau pajak. Nama pejabat desa hingga sekarang disebut kuwu, kecuali daerah yang berada di kota disebut sebagai lurah.
Cibinuang dibentuk sebagai desa yaitu pertama terbentuk pada tahun 1945 karena sebelumnya Cibinuang menyatu dengan desa citangtu. Setelah menjadi desa kemudian membagi wilayahnya menjadi 5 blok yaitu dusun Cikopo, Liang panas, Bingbin, Pasir muncang dan blok desa. Desa cibinuang pertama kali dipimpin oleh seorang kepala desa bernama Bapak Suwanta Pura yang merupakan sesepuh asli di cibinuang  yang menjabat selama kurang lebih 17 tahun yang kemudian secara turut menurut yaitu:
·         Bapak Sajar (selama 10 tahun)
·         Bapak Makid (Selama 8 tahun)
·         Bapak Mahmudin (selama 8 tahun)
·         Bapak Udi (selama 2 tahun)
·         Bapak Endjo Sapja ( selama 10 tahun)
·         Bapak Wahyu (sekarang)
Demikian sejarah singkat tentang desa Cibinuang, mungkin dalam penulisan ini sejarahnya kurang lengkap dan terperinci.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar